Minggu, 19 Oktober 2008

THUMBELINA

○ Makhluk perempuan bertubuh kecil yang berkencan dengan katak, lalu jatuh cinta pada peri bunga ○

Thumbelina, cantik tetapi sulit mendapatkan kencan karena tubuhnya hanya seukuran ibu jari, sedang tidur di dalam kulit kenari. Seekor ibu katak melompat ke dalam kamarnya, dan menculiknya untuk dijadikan istri anaknya. Thumbelina terbangun dan mendapatkan dirinya berada di atas bunga bakung di tengah-tengah rawa. Di hadapannya ada seekor katak hijau menjijikkan yang lidahnya selalu terjulur dan saat itu tengahmemandanginya seakan-akan Thumbelina telah menjadi miliknya.

Thumbelina berhasil melarikan diri dari perkawinan itu dengan menggunakan bunga bakung mengarungi sungai. Arus sungai itu membawanya ke arah riam, aliran yang berliku-liku, dankemudian membawanya ke negara lain. Seekor kecoa terbang merendah untuk kemudian menyambar tubuhnya, membawanya ke daerah kekuasaan bangsa kecoa di pepohonan. Kecoa itu tergila-gila padanya, sedangkan Thumbelina merasa jijik.
Dimana-mana ada kecoa! Kecoa lain mencelanya : "Dia hanya memiliki dua kaki! pinggangnya juga kecil sekali!" Cinta sang kecoa akhirnyapudar karena tekanan dari sana-sini, dan dia pun mencampakkan Thumbelina.

Thumbelina berkelana seorang diri di tengah hutan, benaknya dipenuhi keyakinan bahwa dia terlalu jelek bahkan untuk ukuran seekor kecoa. Dia kemudian membuat sebuah tempat untuk tidur, menatanya, dan mencoba belajar untuk hidup sendiri di tempat peraduan kecilnya di tengah hutan yang lebat. Ketika musim dingin tiba, dia hampir mati kedinginan. Untungnya dia menemukan sebuah tempat hangat di lubang kediaman seekor tikus tanah.Thumbelina harus mendongeng untuk tikus tersebut agar boleh tinggal di sana.

Tikus itu mempunyai tetangga yang kaya raya, seekor tikus mondok yang memiliki kediaman yang sangat besar. Dari rumah besarnya ke rumah si tikus tanah, ada sebuah jalan tembus di bawah tanah. Si tikus mondok ini terpana ketika melihat thumbelina.
Tikus tanah sangat gembira; inilah suami ideal untuk gadis manapun! Dia kaya, terpelajar, dan terlihat keren dengan jasnya yang mewah.

Thumbelina tidak mau menikahi seekor tikus mondok. Tapi dia tetap berpacaran dengan tikus itu karena tidak mau melukai perasaannya. Lagipula, dia tidak bisa pergi dari tempat itu hingga musim dingin berakhir.

Pada suatu saat, dia berteman dengan seekor burung layang-layang yang terjebak di jalan tembus di antara rumah tikus tanah dengan tikus mondok. Dia melewati musim dingin dengan merawat burung itu sampai sehat kembali. Semasa itulah keduanya menyadari bahwa banyak terdapat kesamaan di antara mereka-----sama-sama menyukai sinar matahari, musim panas, dan tinggal di atas permukaan tanah.

Saat musim panas tiba, burung layang-layang mengajaknya untuk pergi bersama. Tapi Thumbelina merasa berhutang budi kepada tikus tanah. Jadi dia menghabiskan musim panas sambil menjahit pakaian pengantin yang akan dia pakai pada pesta pernikahannya yang tertunda.

Sehari sebelum hari pernikahannya, Thumbelina pergi keluar untuk melihat matahari yang terakhir kali (tikus mondok melarang melakukan kegiatan apapun di luar rumah). Pada saat itulah burung layang-layang terbang melintas di atasnya. Burung itu tengah menuju ke arah selatan sebagai persiapan menyambut musim dingin. Dia kembali mengajak Thumbelina untuk ikut bersamanya. Kali ini Thumbelina setuju. Dia naik ke atas punggung burung layang-layang dan terbang jauh.

.....ke sebuah tempat yang sangat indah di daerah tropis yang dinaungi langit yang luas dan dihiasi hamparan bunga yang indah. Disinilah Thumbelina bertemu dengan seorang pangeran tampan denganukuran tubuh yang sama dengannya. Pangeran itu tinggal di dalam sebuah bunga. Dia adalah raja dari bangsa peri bunga di tempat tersebut. Dan dia adalah bangsa manusia (yang memiliki sayap).

Thumbelina dan pangeran saling jatuh cinta. Burung layang-layang, yang selama ini diam-diam mencintai Thumbelina, menyadari bahwa kebahagiaan Thumbelina jauh lebih penting dan memilih untuk tetap berteman baik dengannya.

Thumbelina menikah dengan sang pangeran dan mendapatkan sepasang sayap di tubuhnya. Mereka hidup berbahagia selamanya.

TIPS DASAR UNTUK MENGHASILKAN GAMBAR YANG BAIK

Hi, kaum citizen journalist!

Untuk mempertontonkan karya jurnalistik bagi pemirsa I Witness maupun pembaca web metrotvnews.com/iwitness memerlukan syarat-syarat dasar agar pesan tersebut (tulisan dan gambar) dapat sampai ke pemirsa dengan baik.

  1. 5W+1H adalah hal paling mendasar dalam dunia jurnalistik. 5W (who, what, where, when, dan why) serta 1H (how) sangat diperlukan oleh pemirsa I Witness atau pembaca metrotvnews.com/iwitness. Untuk itu, jangan pernah tinggalkan 5W+1H untuk setiap berita tertulis maupun gambar (video atau foto).
  2. Kalau ingin bercerita secara tertulis, berceritalah sesederhana mungkin agar pembaca dapat memahami isi berita atau tulisan.
  3. Unsur emosi adalah unsur terpenting agar pemirsa I Witness atau pembaca metrotvnews.com/iwitness dapat tersentuh oleh karya Anda. Untuk itu berpikirlah untuk membuat gambar atau tulisan yang dapat mengekspresikan emosi pemirsa/pembaca.

Menghasilkan Video yang Layak Tayang

Agar suatu video layak tayang di I Witness tentu saja ada syarat-syarat minimal yang harus dipenuhi citizen journalist. Tentu ini berlaku untuk merekam peristiwa pada umumnya, seperti ketika mengabadikan jalan berlubang, pasar tumpah, atau sebuah konser musik. Namun jika peristiwanya dahsyat, maka syarat-syarat minimal tersebut dapat dilupakan.

Peralatan:

  1. Sedapat mungkin gunakan tripod. Dengan demikian gambar yang Anda rekam tidak goyang.
  2. Jangan lupa membawa lampu.
  3. Batere cadangan selalu bawa. Jangan sampai kehilangan peristiwa besar gara-gara batere habis.
  4. Mikrofon juga perlu untuk merekam suara di tempat kejadian.
  5. Membawa satu atau dua kaset cadangan juga tidak ada salahnya.

Cara Pengambilan Gambar:

  1. Pencahayaan sangat penting. Sedapat mungkin menggunakan cahaya alami dan kamera jangan melawan sumber cahaya. Jangan ragu-ragu pindah posisi untuk mendapatkan cahaya terbaik. Jika kondisinya tidak memungkinkan, jangan lupa selalu membawa lampu kamera.
  2. Jika Anda mengambil suatu gambar tahanlah hingga minimal 10 detik. Hal ini akan memudahkan dalam proses editing gambar.
  3. Hindari kamera bergerak ke kiri dan kanan (pan left dan pan right) atau bergerak ke atas dan bawah (tilt up dan tilt down) atau mendekat dan menjauh (zoom in dan zoom out). [Ada penjelasan khusus jika ingin melakukan panning, tilting, dan zooming].
  4. Suara yang terjadi di sekitar kejadian (natural sound) sangat membantu menimbulkan emosi suatu gambar. Untuk itu jangan lupa untuk tetap menghidupkan mike yang menempel pada kamera.

Jika merekam gambar menggunakan handphone/ponsel:

  1. Jika memungkinkan setting resolusi gambar videonya adalah 320x240 (piksel).
  2. Hindari kamera bergerak ke kiri dan kanan (pan left dan pan right) atau bergerak ke atas dan bawah (tilt up dan tilt down) atau menjauh dan mendekat (zoom in dan zoom out).

Jika ingin mengirim gambar ke I Witness ada baiknya memperhatikan hal berikut ini:

  1. Gambar yang dikirim belum diedit (gambar asli).
  2. Jika citizen journalist ingin mengeditnya sendiri, maka gambar yang sudah diedit tersebut jangan menggunakan efek atau transisi.
  3. Jenis kaset yang umum digunakan adalah mini dv atau dv. Tapi boleh juga dikirim dengan CD/VCD/DVD.
  4. Kalau memungkinkan bisa juga di-upload melalui metrotvnews.com/iwitness (sekali upload maksimal 50 MB).
  5. Untuk foto dan suara belum dapat di-upload melalui web, tapi dikirim saja melalui e-mail iwitness@metrotvnews.com cc: iwitness.metrotv@gmail.com.

Alamat:
Redaksi I Witness Metro TV
Jalan Pilar Mas Raya Kav A-D
Kedoya
Jakarta Barat 11520

Jenis-jenis ukuran shot:

  1. CU (close-up): frame memotong pangkal leher.
  2. MCU (medium close-up): frame memotong dada sebatas ujung atas saku kemeja.
  3. MS (medium shot): frame memotong pinggang
  4. LS (long shot): mencakup keseluruhan figur seseorang.
  5. WS (wide shot): mencakup figur pada suatu permukaan datar yang luas.
  6. OS (over the shoulder): melihat subyek dari bahu belakang orang lain.
  7. 2s, 3s, dst……(two shot, three shot,…ect): mengidentifikasi jumlah orang dalam frame yang tersusun dalam konfigurasi berbeda.